Lagu Gundul-gundul pacul merupakan lagu daerah dari Jawa Tengah dan sekitarnya yang sangat familiar bagi orang jawa. Sedari kecil lagu ini sering dinyanyikan diwaktu santai maupun ketika menimang anak kecil. Berikut Lagu Gundul Pacul
Makna Lagu Gundul Pacul
Gundul :
Kelapa merupakan simbol kehormatan seseorang. Tanpa rambut sebagai simbol mahkota berarti makna gundul adalah kehormatan tanpa mahkota.
Pacul:
Pacul adalah alat pertanian untuk mengolah tanah terbuat dari besi dan kayu. Pacul/Cangkul merupakan simbol masyarakat kecil seperti petani.
Gundul Pacul:
Seorang Pemimpin bukanlah orang yang diberi mahkota tetapi diberi pacul/cangkul untuk membuat masyarakatnya sejahtera.
Masyarakat Jawa mengasosiasikan pacul sebagai papat ucul (empat yang lepas): artinya kemuliaan seseorang tergantung dari empat hal: yaitu telinga, mata, mulut, dan hidung.
1. Telinga untuk mendegarkan nasihat
2. Mata digunakan untuk memperhatikan segala kesulitan yang dihadapi rakyat.
3. Mulut digunakan untuk berkata secara adil.
4. Hidung digunakan untuk mencium hal-hal yang baik.
Jika salah satu terlepas maka kemuliaan akan hilang.
Gembelengan
Gembelengan artinya sombong dan besar kepala. Melupakan kehormatan dan kemuliaan yang harus dijaga.
Nyunggi Wakul
artinya membawa bakul diatas kepala. Seorang pemimpin haru selalu ingat bahwa dia membawa amanah dari rakyat.
Wakul merupakan simbol kejejahteraan rakyat yang harus dibawa/diperjuangkan oleh pemimpin.
Wakul Ngglimpang segane dadi sak latar.
Artinya jika pemimpin gembelengan dalam mengemban amanah maka bisa terjadi wakul(kesejahteraan rakyat) akan terabaikan.
Makna Lagu Gundul Pacul
Gundul :
Kelapa merupakan simbol kehormatan seseorang. Tanpa rambut sebagai simbol mahkota berarti makna gundul adalah kehormatan tanpa mahkota.
Pacul:
Pacul adalah alat pertanian untuk mengolah tanah terbuat dari besi dan kayu. Pacul/Cangkul merupakan simbol masyarakat kecil seperti petani.
Gundul Pacul:
Seorang Pemimpin bukanlah orang yang diberi mahkota tetapi diberi pacul/cangkul untuk membuat masyarakatnya sejahtera.
Masyarakat Jawa mengasosiasikan pacul sebagai papat ucul (empat yang lepas): artinya kemuliaan seseorang tergantung dari empat hal: yaitu telinga, mata, mulut, dan hidung.
1. Telinga untuk mendegarkan nasihat
2. Mata digunakan untuk memperhatikan segala kesulitan yang dihadapi rakyat.
3. Mulut digunakan untuk berkata secara adil.
4. Hidung digunakan untuk mencium hal-hal yang baik.
Jika salah satu terlepas maka kemuliaan akan hilang.
Gembelengan
Gembelengan artinya sombong dan besar kepala. Melupakan kehormatan dan kemuliaan yang harus dijaga.
Nyunggi Wakul
artinya membawa bakul diatas kepala. Seorang pemimpin haru selalu ingat bahwa dia membawa amanah dari rakyat.
Wakul merupakan simbol kejejahteraan rakyat yang harus dibawa/diperjuangkan oleh pemimpin.
Wakul Ngglimpang segane dadi sak latar.
Artinya jika pemimpin gembelengan dalam mengemban amanah maka bisa terjadi wakul(kesejahteraan rakyat) akan terabaikan.